Open Inovation and Open Business Model

Open Innovation adalah sebuah paradigma yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan harus dapat menerima ide – ide dari external perusahaan sebagaimana mereka dapat menerima ide – ide dari internal perusahaan itu sendiri. Berbeda dari paradigma close innovation yang mengatakan bahwa perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang memegang control sepenuhnya terhadap perusahaan tersebut.

Namun jika kita menjalankan paradigm open innovation dalam perusahaan kita, inovasi dapat ditransfer dengan mudahnya dari dalam maupun luar perusahaan. Karena pada kenyataannya dalam era yang berkembang saat ini, sebuah perusahaan tidak dapat menutup dirinya untuk hanya menerima knowledge dari internal perusahaan. Jika perusahaan tersebut mau berkembang, maka perusahaan tersebut harus dapat menerima ide dari luar perusahaan dan bahkan harus dapat belajar dari perusahan saingannya.

Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan open innovation dalam perusahaannya adalah L’Oreal. L’Oreral banyak mengadakan brandstorm project ataupun acara – acara semacam L’Oreal goes to campus. Acara – acara tersebut kurang lebih bertujuan untuk mengumpulkan ide –ide kreatif dari mahasiswa – mahasiwa yang berpartisipasi untuk dapat mengembangkan produk – produk yang dikeluarkan oleh L’Oreal. Hasil dari brandstorm tersebut nantinya akan dipertimbangkan untuk diterapkan pada produk – produk L’Oreal tersebut.

Menurut saya, acara semacam itu sangatlah kreatif. Karena acara seperti itu dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Untuk mahasiswanya, mereka dapat menjadikan acara tersebutsebagai ajang “pamer” bakat dan kemampuan mereka. Jika memang mereka kompeten maka nantinya masyarakat luas akan dengan mudah menerima ide – ide kreatif mereka. Sedangkan untuk perusahaannya sendiri, mereka sangat diuntungkan dengan masuknya ide- ide fresh dari external perusahaan yang akan sangat bermanfaat bagi pengembangan produk mereka.

Oleh sebab itu, menurut saya dengan melakukan open innovation ada lebih banyak keuntungan yang bias kita dapatkan. Namun akan lebih baik jika kita dapat mengkombinasikan kedua paradigm tersebut (baik open maupun close innovation). Jika dibarengi dengan control yang baik dari internal perusahaan maka resiko yang akan ditimbulkan oleh paradigm open inovasion akan makin berkurang. Tidak ada salahnya kan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membantu kita mengembangkan kreatifitas yang kita miliki?

 

Sedangkan pengertian open business model adalah sebuah konsep menjalankan bisnis secara transparan dengan cara menginteregrasikan seluruh anggota yang terlibat dalam ekosistem dari bisnis tersebut. Struktur dari open business model ini membuat kontributor dan non kontributor dari bisnis tersebut mendapatkan keuntungan yang sesuai dari bisnis itu.

Menurut wikipedia yang dimaksud dengan open business model mencakup :

  • Open learning/sharing — a fundamental tenet is open collaboration at all levels in all locations
  • Open participation — open invitation to join the organization (similar to SourceForge, Blender community, where individual/team input within the community framework [for special services, consulting, training, adaptions, courses, camps, symposiums, books] can help to build individual income)
  • Individual rights — each person is supported and encouraged to identify and optimise their personal development, i.e. technical, personal, spiritual, etc.
  • Community focus — productivity activities are seen as part of a range of normal human activities e.g. family life, community life, religious commitments, etc.
  • Institution free — the organization is not based on any existing institution – state, religious or otherwise. Members can hold whatever views or affiliations they like.
  • Open knowledge — the free exchange of knowledge by making use -as much as possible- of open standards, open source and open content principles.
  • Open member details — including open access to the contact details of all other members in a convenient form (i.e. once the range and depth of those details have been approved for release by that particular member)
  • Open financials — all accounting information including the compensation of others

Perusahaan yang terlalu berhati – hati dan tidak berani mengambil resiko untuk menerima ide dari luar perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk melakukan inovasi bisnis yang penting, karena sharing ide bisnis dapat sangat menguntungkan. Karena konsep open business model dapat memupuk kerjasama antara customer dan supplier yang dapat menguntungkan semua pihak.

Semakin sebuah perusahaan mempelajari tentang open business model maka mereka akan semakin menyadari betapa banyaknya mereka harus mengubah aktifitas inovasi mereka untuk mendapatkan keuntungan lebih dari paradigma tersebut. Inovasi yang dimaksud bukan sekedar mencari teknologi baru, tetapi jika perusahaan tersebut mau berkembang maka mereka harus beradaptasi pada model bisnis yang membuat mereka lebih terbuka untuk menerima ide dari external perusahaan yang akan membukakan jalan mereka menuju pasar.

Menurut pendapat saya, open business model disini dapat diartikan seperti IPO (Initial Public Offering) sebuah perusahaan. IPO yang dimaksud disini adalah membuat perusahaan itu go public menjadi sebuah perusahaan terbuka. Keuntungan dari melakukan IPO adalah perusahaan tersebut mendapatkan tambahan modal dari publik untuk modal kerja perusahaan tersebut. Oleh sebab itu perusahaan tersebut harus mendaftarkan diri ke BAPEPAM-LK terlebih dahulu sebelum melakukan offering ke public. Setelah disetujui, maka perusahaan tersebut wajib memberikan laporan keuangan mereka setiap kuartal dan memberitakan aksi – aksi korporasi apa saja yang akan mereka lakukan. Hal tersebut wajib dilakukan karena sebagian saham perusahaan tersebut setelah go public menjadi milik umum. Dengan melakukan IPO menjadikan perusahaan tersebut lebih terbuka dan transparan terhadaap publik. Hal tersebut dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan terrsebut. Cukup menguntungkan bukan?

 

Tinggalkan komentar